Pola
pemasaran produk pertanian organik bisa menggunakan pola lama ataupun
pola-pola baru, yang penting prinsip-prinsip penanganan produk organik
tetap dijalankan secara benar. Adapun beberapa cara yang dapat
dimanfaatkan untuk sistem pemasaran produk organik adalah melalui: Pasar
Tradisional, Pasar Moderen dan Sistem Penjualan langsung.
Pasar
pangan organik sejauh ini sudah berkembang dengan sangat dinamis dan terus
tumbuh. Bahkan di tingkat internasional sudah ada beberapa organisasi yang
secara khusus menangani masalah produk organik tersebut, antara lain: Organic
Trade Association, dan organic dairy food.
Menurut
laporan Global Industry Analysts , bahwa pada tahun 2009 pasar
global pangan dan minuman organik diproyeksikan akan melebihi US$86
trilyun.Kondisi tersebut cenderung terus meningkat, termasuk permintaan
ekspor, meningkatnya jumlah gerai dan toko organik, semakin semaraknya
supermarket yang membuka outlet organik. Demikian halnya total produknya
pun semakin beragam, yaitu mulai dari sayuran segar sampai daging dan
produk probiotik.Beberapa
permasalahan yang dihadapi dalam pemasaran produk pangan organik selama
ini adalah:
- Terbatasnya jumlah supplier produk organik di Indonesia
- Kurangnya pemahaman filosofi organik di kalangan petani
- Secara umum masih dikelola secara tradisional dan skala kecil
- Keaslian produk organik (dibutuhkan sertifikasi )
- Supply tidak konsisten (sering putus) baik dari kualitas, kuantitas dan kontinuitas
- Penanganan pasca panen yang kurang baik (mutu turun dan kehilangan sifat organik)
- Kurangnya kerjasama antara supplier dan supermarket (resiko waste)
- Kurangnya pengetahuan tentang produk organik oleh buyer di supermarket
- Kurangnya pengetahuan dan pemahaman konsumen soal produk organik
- Penampilan produk dan packaging kurang menarik dimata konsumen
- Harga lebih mahal dari produk non-organik
- Kurang gencarnya promosi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar